-->

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI ASIA - materi agama hindu kelas 8 semester genap

Post a Comment


A. Perkembangan Agama Hindu Di Asia

Nama Agama Hindu bermula dari India, tepatnya di lembah sungai sindhu (Punyap Punjap). Lembah sungai Sindhu dihuni oleh penduduk asli India, yakni bangsa Dravida Dari hasil penyelidikan peradaban bangsa Dravida ini sudah berkembang sejak 3000SM. Orang Persia (bangsa Arya) memberikan pengaruh terhadap budaya asli India (bangsa Dravida). sehingga terjadi alkulturasi budaya

Penduduk asli India adalah bangsa Dravida yang memiliki ciri-ciri: berkulit hitam, berhidung pesek, berambut kriting, dan berbadan pendek. Selanjutnya, Lembah Sungai Sindhu didatangi oleh bangsa Arya yang memasuki India dari Barat laut India melalui Hindu-Kush atsu Khaiber-Pass. Kemudian mereka menetap di antara Lembah Sungai Sindhu dan Sungai Saraswati (Doab). Daerah ini merupakan daerah yang sangat subur karena dilalu oleh sungai-sungai besar. Secara fisik, orang Arya ini adalah berkulit putih, tinggi, berhidung mancung, dan sangat atraktif. Pada zaman itu, orang Arya sudah memiliki kebudayaan yang tinggi, walaupun hidupnya nomaden (tidak menetap). Bangsa Arva inilah yang dianggap sebagai pembawa dan penyebar agama Weda di India. Dengan demikian, istilah Hindu yang dipakai sebagai agama Hindu sekarang menunjuk pada “orang-orang yang mendiami daerah Lembah Sungai Sindhu, termasuk agama dan kebudayaan yang mereka anut”. Istilah Hindu ini pertama kali dipakai secara resmi di India dalam sebuah prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja yang memerintah Kerajaan Vijayanagar di India Selatan pada abad ke-15 Masehi.

Perkembangan agama Hindu di India dibagi menjadi 3 fase:

a. Zaman Weda (2.000 SM-1.000 SM) 

Zaman ini dimulai pada waktu bangsa Arya tinggal di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2.500 s.d. 1.500 SM. Kedatangan bangsa Arya ke lembah Sungai Sindhu menyebabkan bangsa Dravida (suku asli lembah Sungai (Sindhu) menyingkir ke sebelah Selatan sampai ke Dataran Tinggi Dekkan. Bangsa Arya sudah memiliki peradaban tinggi,mereka menyembah dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan yang lainnya. Pada zaman ini masyarakat dibagi tasa kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra, sesuai dengan profesinya masing-masing.

b. Zaman Brahmana (1.000 SM-300 M) 

Pada era ini pengaruh kaum Brahmana sangat besar pada kehidupan keagamaan. Hanya kaum Brahmana yang berhak mengantarkan persembahan orang kepada para Deva. Zaman ini ditandai pula dengan tata cara upacara beragama yang teratur.

c. Zaman Upanisad (300 M-700 M)

Pada zama ini yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada upacara dan saji saja, tetapi lebih meningkat pada pengetahuan batin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam. Zaman upanisad adalah zaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama. Pada zaman ini, munculah ajaran filsafat, ajaran Darsana, Itihasa, dan Purana.

Sebelum masuk ke Indonesia, Agama Hindu juga pernah berkembang di berbagai tempat di Asia, di antaranya di Afganistan, Nepal, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.

1. Perkembangan agama Hindu di Afganistan berlangsung diperkirakan ketika da Indha masih berlangsung zaman Weda, di mana dalam cerita Mahabharata dikisahkan bahwa Raja Sangkuni merupakan penguasa kerajaan yang wilayahnya pada masa kini diperkirakan berada di Kandahar, Afghanistan. Beberapa pemnggalan kebudayaan Hindu di Afghanistan adalah ditemukannya arca Ganesa dari abad ke-5 Masehi. Selain itu juga ditemukan koin emas bergambar Dewa Siwa.

2. Selanjutnya agama Hindu juga berkembang di Nepal. Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Nepal sebelum abad ke-5 Masehi yang ditandai dengan berdinnya kerajaan Hindu, yaitu Kerajaan Licchavi yang menjadi cikal bakal kerajaan Nepal saat ini. Catatan sejarah terpenting dari perjalanan Kerajaan Nepal adalah dengan diproklamasikannya Nepal sebagai sebuah negara Hindu Modem pada tahun 1768 oleh Prithvi Narayan Shah yang sekaligus sebagai bapak pendiri Nepal. Peninggalan agama Hindu di Nepal yang dijumpai adalah arca Dewa Ganesa yang dikenal sebagai Hiramba, yaitu menggambarkan Dewa Ganesa memiliki lima kepala dan menunggangi Singa

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter