-->

HUKUMAN TUKANG SELINGKUH MENURUT AGAMA HINDU

Post a Comment

picture by pixabay.com

OM SWASTYASTU

Oṁ awighnam astu namo sidhham

Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat memiliki dampak positif dan negatif bagi perkembangan sosial manusia di masyarakat. Bahkan perubahan sikap sosial berubah begitu sangat signifikan, perbuatan yang dulunya sangat dilarang bahkan dijauhi oleh umat manusia malah dianggap biasa dan lumrah dilakukan oleh manusia. Contohnya bisa kita lihat pada media sosial  seperti Sexs bebas, pergaulan bebas, narkoba, minum minuman keras, berzinah, dan lain sebagainya. menyimpangnya prilaku manusia ini tak lepas dari pengaruh negatif dari kemajuan teknologi. 

Yang seperti kita ketahui sebenarnya bahwa setiap Agama melarang hal-hal tersebut,karena pada dasarnya kenikmatan dan kepuasan yang kita rasakan hanya bersifat maya atau semu semata, bergesernya ideologi manusia. Artinya, sudah ada proses pergeseran dari ideologi sakral, yakni hubungan suami istri itu sakral, hubungan seksual itu sakral. Namun sekarang sudah bergeser ke konsep bahwa hubungan seks itu profan.Tidak lagi masuk dalam ideologi sakral. Sehingga dengan demikian hubungan seks itu bisa menjadi sebuah hubungan yang biasa.Itulah yang disebut dengan pergeseran ideologi cara pandang hidup.Penyebab kedua adalah karena aspek psikologis. Mungkin saja di rumah itu, orang yang sudah punya pasangannya masing-masing, selalu mengalami kebosanan, monoton, dan sebagainya dengan pasanganya. Ditambah lagi pertengkaran. Inilah akhirnya menjadi bumbu-bumbu keinginan untuk perselingkuhan. Nah pada kesempatan ini saya berbagi bagaimana si hukumnya bagi seseorang yang melakukan Perselingkuhan dalam ajaran Agama Hindu, yang dimaksud selingkuh adalah melakukan hubungan suami istri atau hubungan badan tanpa adanya ikatan setatus suami istri yang sah.

Nah dalam kitab kitab suci Hindu di jelaskan sebagai berikut:
Orang yang melakukan hubungan badan dengan yang bukan istrinya yang sah  (selingkuh) akan dihukum di alam neraka Taptasurmi, Neraka yang dikenal cukup menyeramkan. Neraka ini bertujuan untuk menghukum arwah laki-laki dan perempuan yang pada saat hidupnya tidak setia dan berkhianat terhadap pasangan mereka dengan melakukan hubungan badan dengan orang yang bukan merupakan dari pasangan mereka.

Dalam Kitab Devi Bhagavata Purana atay Srimad Bhagavatam Taptasurmi/Taptamurti adalah Neraka tingkat 21 dimana para "atma druaka" (arwah pendosa) yang tak setia dengan pasangannya, digotong oleh para Chingkarabala, yaitu pasukan Dewa Yama yang berwujud menyeramkan bertugas menghukum para arwah pendosa di neraka, kemudian arwah itu dicambuk dan dipaksa memeluk besi yang sangat panas hingga membuat kulit melepuh.

Lebih jelasnya lagi dalam kitab Kitab Srimad Bhagavatam bagian 5.26  di jelakan sebagai berikut:

Kitab Srimad Bhagavatam bagian 5.26.20

Terjemahan :

Seorang pria atau wanita yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak pantas, dihukum setelah kematian oleh asisten Yamarāja di neraka yang dikenal sebagai Taptasūrmi. Di sana pria dan wanita seperti itu dipukuli dengan cambuk. Laki-laki dipaksa untuk memeluk bentuk besi merah-panas dari seorang wanita, dan wanita itu dipaksa untuk merangkul bentuk yang sama dari seorang pria. Begitulah hukuman untuk seks terlarang.

Kemudian dalam  kutipan dari lontar Adi Parwa, mengenai hukum dan dosa seseorang yang melakukan perselingkuhan, dalam  Adi Parwa dikatakan; 

Yan hana ta  pwa stri majalun hana swaminya. Bhrunahatya kretam param. Salwiring papaning brunahatya tinemunya, pada lawan papaning amati rare jro weteng patakanya. Mangkana prawrettinya. Mangkana tekang jalu-jalu yawat yan hareping stri patiwrata, mahyuna ring stri brahmacari kunang, mangguhakena brunahtya, papa tinemunya”.

“Jika ada seorang wanita yang sudah bersuami, melakukan hubungan intim dengan laki-laki lain. Bhrunahatya kretam param. Berbagai dosa siksa neraka akan didapatkannya, sama halnya dengan dosa siksa neraka menggugurkan bayi dalam kandungan. Demikian pula bagi para lelaki, yang menginginkan(bernafsu, ingin memiliki istri orang lain) seorang istri yang setia kepada suaminya, menginginkan wanita yang brahmacari, akan mendapatkan neraka yang sama dengan dosa siksa  neraka menggugurkan bayi dalam kandungan”

Seorang laki laki yang sudah beristri, hendaknya tidak menginginkan perempuan lain, begitupun sebaliknya, seorang perempuan  yang sudah bersuami hendaknya jangan menginginkan pria lain. Seorang laki-laki baik lajang ataupun sudah beristri hendaknya tidak berusaha merayu seorang perempuan  yang sudah bersuami, apalagi jika wanita tersebut adalah seorang perempuan  yang setia pada suaminya. Perbuatan seperti ini dianggap sama dosanya dengan menggugurkan bayi dalam kandungan, dan dosa menggugurkan bayi dalam kandungan sangatlah besar.

Nah ternyata sangat besar sekali dosa selingkuh tersebut, hingga almarhum Ida Pedande Gunung, mengatakan bahwa dosa orang yang melakukan selingkuh tidak ada penglukatannya. Akan tetapi ternyata masih  banyak orang yang melakukannya, bahkan dijadikan hobi dan tren. Kenikmatan sesaat dan petualangan yang didapat dari perselingkuhan tersebut ternyata mengalahkan rasa takut akan dosa neraka. Mungkin inilah pengaruh zaman Kaliyuga. 

Demikian yang bisa kami bagikan semoga bermamfaat agar kita selalu bisa saling menjaga, saling mengerti dengan pasangan kita dan saling menjaga komukasi yang baik dengan pasangan  agar perbuatan perslingkuhan bisa kita hindari, semoga kita selalu rahayu


Om Santih Santih Santih Om

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter