-->

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN AWATARA, DEWA DAN BHATARA

Post a Comment

 A. HUBUNGAN AWATARA, DEWA DAN BHATARA

picture by pixabay.com

Awatara adalah wujud dari manifestasi Dewa Wisnu ke dunia, Dewa merupakan sinar suci Tuhan, dan Bhatara adalah kemampuan yang di milikinya. Sang Hyang Widhi atau Tuhan merupakan sumber segala-galanya (Bhagawadgita, X.8). bila terjadi ketidak seimbangan hasil ciptaan beliau berdasarkan Hukum Alam (Hukum Rta) yang beliau ciptakan, maka beliau menjadikan dirinya Awatara. Awatara merupakan kekuatan Maya sinar suci Beliau dan melalui kekuatan sinar suci ini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengembalikan alam alam beserta isinya pada kestabilan; Persamaan Bhatara, Awatara, dan Dewa adalah sebagai berikut: 

1. Awatara, Dewa, dan Bhatara sama sama bersumber dari Sang Hyang Widhi. 

2 Awatara, Dewa, dan Bhatara merupakan bentuk atau wujud dari Sang Hyang Widhi. 

3. Awatara, Dewa, dan Bhatara sama-sama memiliki sifat sepadan dengan Sang Hyang Widhi, 

4 Awatara, Dewa, dan Bhatara memiliki fungsi yang sama dalam melindungi dan menegakkan Dharma dan 

5. Awatara, Dewa, dan Bhatara Maha Kasih dan Maha Pemurah terhadap mahluk hidup (manusia). 

Untuk memenuhi persamaan di atas, renungkan isi sloka di bawah ini. 

‘Gatir bharta prabhuh saksi nivasah saranam suhrt,

prabha vah pralayah, 

stahanam nidhanam bijam avyayam”. 

(Bhaga wadgita,IX. 18) 

Artinya: “Aku adalah tujuan, pengemban, penguasa,saksi,tempat kediaman, perhndungan, dan kawan. Aku adalah asal mula dan pelebur dasar, tempat bersandar dan benih abadi.

Memahami maksud dan isi sloka ini Nampak jelas keterkaitan dan fungsi manifestasi Sang Hyang Widhi dalam bentuk Awatara, Dewa dan Bhatara seperti berikut ini. ' 

1. Kata-kata Aku adalah tujuan, Aku adalah asal mula, ini sesuai tujuan Agama Hindu, yaitu Moksa kembali kepada Sang Hyang Widhi. 

2. Kata-kata penguasa, saksi, pelebur, benih abadi menandakan Sang Hyang Widhi sebagai Dewa. 

3. Kata-kata pengemban, tempat kediaman, perlindungan, kawan, dan tempat bersandar adalah fungsi Sang Hyang Widhi sebagai Bhatara.


B. PERBEDAAN AWATARA DEWA DAN BHATARA

Untuk melihat perbedaan antara fungsi Awatara, Dewa, dan Bhatara renungkan sloka berikut ini:

“Yanti deva-vrata devanpirt. Yantipirt vratah, 

bhutani, yanti 'bhutejya yanti mad-yojino pi man 

(Bhagawadgita, IX ,25)

Artinya: "Para pemuja Dewata akan pergi kepada Dewa, para pemuja leluhur akan pergi kepada para leluhur, dan yang berkorban pada roh malam pergi kepada roh malam, namun yang berkorban kepada-Ku akan kembali kepada-Ku

Dari kutipan sloka di atas dapat di simpulkan sebagai benkut: 

1 Awatara adalah perwujudan Sang Hyang Widhi yang menjadikan diri-Nya berbaga  jenis atau bentuk sesuai menurut kehendak beliau dan yang selalu dekat dengan serta dikasihi akan kembali pada-Nya. 

2. Para Dewa memiliki sifat yang lebih rendah karena roh yang sampai pada Dewa akan kembali lagi sebelum bersatu dengan-Nya. 

3. Roh leluhur Iebih rendah tingkatannya dengan Dewa, roh yang suci kedudukannya setingkat dengan Bhatara sehingga lebih dekat dengan kehidupan. Jika perbedaan tersebut diumpamakan seperti matahari, dengan sinar dan panas yang di hasilkan seperti: 

1. Matahari merupakan perwujudan Sang Hyang Widhi.

2. Sinamya sebagai bentuk perjudan para Dewa, dan 

3. Panas adalah sebagai bentuk perwujudan Bhatara. Matahari, sinar, dan panas, merupakan satu kesatuan. Namun , antara matahari ,sinar, dan panas memiliki fungsi bentuk yang berbeda. Jadi Awatara, Dewa dan Bhatara, menpunyai hubungan yang erat dengan Sang Hyang Widhi, karena Sang Hyang Widhi sebagai sumber segalanya.



Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter